Habislah Semua Bulu-bulu Ku

Sejak tadi pagi sebelum gue ngampus, gue sudah risih dengan kumis dan jenggot yang lumayan lebat waktu lagi ngaca. Tapi karena waktu sudah keburu mepet dengan jadwal kuliah, jadi gak ada niat untuk nyukur tuh semua. Sampai di kampus pun rasanya gak pede seperti biasa. Kalau biasa kan gue bisa lebih dulu menyapa mereka yang lewat-lewat entah itu penting atau gak. Pokoknya sok kenal lah. Gue tetap berkesimpulan bahwa itu semua karena bulu-bulu yang tidak dicukur itu.

Siang hari karena ada waktu kosong, gue nemenin teman yang bingung harus bagaimana ngurusin plat nomor kendaraanya yang hampir habis. Tersisa beberapa hari lagi tuh. Abis dianya ngarepin bapaknya temannya yang seorang polisi, yah tau sendirilah… Gue pun kalau punya bapak yang punya teman yang temannya polisi juga bakal ngarep bangeettttt. Tapi ternyata, si bokap temannya itu gak ngasih kabar juga, pada akhirnya gue putuskan untuk mencoba membantu (wuihhhh so sangaarrrr ).

Perjalanan menuju samsat pun dimulai. Sebelumnya saya sempat Continue reading

Ngampus Lagi Ah… Ngampus Lagi…

HElloooo… Selamat pagi!!!

Bangun pagi-pagi gini gak jelas dah mau ngapain. Tapi yang pasti sebagai anak kos tentu harus mengabarkan pada koser sekalian bahwa hari ini adalah hari senin dan semestinya juga sewajibnya kita menuju kampus. Eittt, gak juga sih itu bagi yang ada jadwal, klo gak ngapain juga ngampus. Lebih baik nyari kegiatan yang gak bermanfaat tapi membawa untung. Ya nggak?

Nah hari ini gue ada jadwal ngampus jam 8 (ya pagilah, masa malam?). Kuliah perdana setelah libur beberapa lama dan menjadi panitia ‘ospek’ di kampus. Gila nih, kuliah perdana langsung diisi dengan praktikum metode manufaktur. Wuihhhh dibacanya serem juga sih, tapi seserem apapun itu hajar saja. Kali aja dosennya lagi ikut upacara pembukaan pendidikan terus mata kuliah itu gak masuk. Hehehe ini khayalan waktu SMA ya?

Baiklah, karena sebagai anak kos yang senantiasa memperhatikan kebersihan tubuh maka saya harus mendi segera. Waktu tersisa hanya sekitar 40 menit lagi eh 39 menit lagi (Haduhhh cepat banget ya??).

Ok….Ok… Bye All… Oh ya sukses yang ngampusnya??? Btw, Jogja terang nih… Bagaimana di kota Anda?

Kuli yAh atau Kuliah ?

Benar-benar BT dah kalau nunggu seperti ini. Seolah-olah nungguin raja yang sibuknya super sangat. Niat ingin mengkonfirmasi bagaimana wujudnya nilai, dosennya malah jadi artis dadakan. Para pemburu skripsi berebut konsultasi, celakanya kami-kami yang semester bawah terkena imbasnya.

Hari ini saya mau mengurus kelengkapan berkas pengajuan beasiswa Pemprov KalTim. Pasti sudah ketebak, ya KHS. Kalau nggak ada KHS bagaimana mereka tahu prestasi akademik saya di kampus.

Lalu? Nah, yang jadi masalahnya ada 2 mata kuliah yang belum keluar sejak 3 minggu lalu. Wahh waktu yang cukup lama tuh. Sekarang tanggal 10, sedangkan batas pengumpulan tanggal 13. Bagaimana coba? Kesal campur komat kamit baik dari mulut juga lubang burit. Anatar gemes dan emosi. Apalagi sejak tahu, kalau sedari pagi mati lampu, mati listrik, lampu pedot atau apalah. Soraki PLN… Huuuuuuu… (suara gue doang ya?).

Hmmmmm… Dari pada saya nuliskan ini postingan tanpa pemberian solusi, ok saya coba beri solusi. Continue reading

Memadamkan Lawakan – Pemadam OVJ

Malam koser (panggilan baru buat penghuni kamar kos).

siapa saja koser yang pagi ini menonton tayangan lawak favorit, OVJ? Kalau ada, maka cerita ini nyambung buat koser. Karena postingan ini ditulis bersama ketika tayangan OVJ sedang tayang.

seperti malam biasanya, OVJ selalu tampil dengan tayangan yang berbeda. Bintang tamu khususnya. Kalau kemarin-kemarin hanya ada artis doang, skitar 2-3 orang tapi sekarang ditambah lagi satu team (5orang) pelahap api alias pemadam kebakaran. Pantang pulang sebelum padam, itulah moto mereka.

Maaf, kalau terkesan lebay atau berlebihan. Berasa aneh saja, pemadam kebakaran hadir di acara lawakan seperti itu. Apalagi dengan pakaian dinas dan mobil pemadamnya ikutan ke studio. Yaaa… Saya sih kurang kerjaan mikir, bagaimana kalau Continue reading

Janjiku Malam Ini

Malam penghuni kamar kos,

Mari… Malam ini kita mengukuhkan sebuah janji pada diri sendiri. Kalau Anda tidak mau, baiklah saya seorang diri saja.

Janji ini sehubungan dengan tidak produktifnya saya di awal Ramadhan ini. Sepertinya ini sudah menjadi kebiasaan yang tidak boleh dibiarkan. Bagaimana mungkin di malam hari mata melek, sedangkan di pagi hari tertidur pulas. Andai saja nenek-ku di kampung tahu, bisa “habis” saya.

Bayangkan, Continue reading